Iklan

Rabu, 04 Juni 2014

Membangun Aset produktif (2): Biarkan Aset Bekerja untuk Anda

(Jangan) Membuka Usaha

Sebagaiman dijelaskan pada artikel sebelumnya bahwa sebagai pegawai negeri atau pekerja berpenghasilan tetap lainnya kita harus mempersiapkan pensiun agar kesejahteraan kita tidak berkurang ketika memasuki masa pensiun. Mempersiapkan pensiun berarti harus menyisihkan penghasilan yang kita dapat setiap bulan sebagai modal untuk menghasilkan tambahan penghasilan. Salah satu cara yang efektif untuk mengumpulkan modal adalah dengan mengambil kredit. Setelah mendapatkan kredit, kita sering dihadapkan pada pilihan, yaitu membuka usaha sendiri atau membangun aset produktif yang dapat memberikan penghasilan pasif.

Membuka usaha berarti membangun suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha tertentu baik perdagangan, industri maupun jasa. Dengan membuka usaha maka kita akan membangun suatu sistem bisnis yang diharapkan dapat  bergulir berkesinambungan. Terdapat unsur-unsur yang terlibat dalam suatu sistem bisnis/usaha yaitu: modal, sumber daya manusia dan prosedur-prosedur. Agar perusahaan dapat hidup berkesinambungan menghasilkan keuntungan dan berkembang, maka semua unsur dalam sistem bisnis tersebut harus dapat bersinergi. Untuk membuat modal, sumberdaya manusia dan prosedur-prosedur tersebut bersinergi, terdapat banyak pekerjaan yang haus dilakukan dan dikendalikan oleh seorang pemilik usaha. Bidang-bidang pekerjaan tadi dapat dikelompokkan menjadi 3 bidang pokok, yaitu: Pertama, Bidang penyedia Produk yaitu bidang yang mengurusi persediaan dari mulai pembelian hingga barang siap dijual. Pada usaha industri meliputi pengolahan bahan baku menjadi barang jadi sedangkan pada perusahaan jasa meliputi pengendalian standar-standar pelayanan dan pengaturan personal yang bertugas memberi pelayanan. Kedua, Bidang pemasaran, yaitu bagian yang bertanggungjawab terhadap penjualan barang. Sebagus apapun produk yang disediakan, kalo tidak terjual di pasar, maka usaha akan sia-sia, perusahaan tetap akan rugi. Dengan demikian peran bagian pemasaran menentukan hidup matinya suatu usaha. Ketiga, Bidang Keuangan dan Administrasi. Meskipun bagian ini merupakan bagian pendukung, tapi perannya dalam perkembangan perusahaan sangat penting. Semakin berkembang perusahaan, maka peran administrasi dan keuangan menjadi semakin vital.

Demikian banyak pekerjaan dan keahlian yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan dan harus dikendalikan oleh pemiliknya. Pertanyaannya adalah, apakah kita memiliki waktu, kemampuan dan kesanggupan untuk mengendalikan sistem bisnis seperti itu. Dengan pertimbangan bahwa kita adalah seorang pegawai dan usaha tersebut hanya sampingan, maka akan sangat menyulitkan. Tentu sangat berbeda jika usaha yang dilakukan adalah usaha-usaha skala rumah tangga yang sederhana dengan bantuan anggota keluarga yang lain, seperti membuka warung, jasa loundry dan sebagainya. Namun demikian  mengambil kredit digunakan sebagai  modal kerja untuk usaha seperti itu tetap tidak disarankan.

Mengapa demikian? Setiap usaha memiliki risiko sebanding dengan kemungkinan keuntungan yang bisa didapat. Ketika kita mengucurkan uang uantuk modal kerja, maka uang tersebut akan mengalir di perusahaan seperti darah. Jika terdapat ketidakberesan dalam usaha yang mengakibatkan kerugian (bleeding) maka modal kerja akan berkurang dan bahkan hilang dan tidak dapat ditarik kembali. Ketika modal kerja tersebut merupakan hutang, maka jika usaha tidak berjalan sesuai rencana dan mengalami kebangkrutan kita akan menanggung kerugian tersebut dan tetap harus melunasi hutang-hutang kita.

Pasif Income

Menambah penghasilan dengan cara yang relatif lebih sederhana, tidak menyita waktu dan risikonya lebih kecil adalah dengan membeli aset yang produktif.  Aset produktif adalah aset yang menghasilkan pasif income, yaitu penghasilan yang secara teratur didapat dari pemilikan/pemanfaatan aset-aset tanpa mengurangi nilai dari aset-aset tersebut. Pasif income dapat berupa sewa dari properti atau aset-aset lain yang dapat disewakan, bunga dari obligasi/deposito, dividen dari saham, dan sebagainya.

Penghasilan pasif dari aset-aset tentu tidak sebesar keuntungan yang didapat dengan membuka usaha sendiri, tetapi tingkat kerumitan dan kebutuhan waktu dalam pengelolaan aset jauh lebih kecil  dari pada pengelolaan suatu usaha. Selain itu yang lebih penting adalah risiko dalam membangun aset untuk pasif income jauh lebih kecil daripada risiko kegagalan dalam membangun usaha. Risiko kerugian aset biasanya terjadi karena kerusakan atau kehilangan dan risiko-risiko tersebut dapat ditutup oleh asuransi. Sedangkan risiko usaha sangat beragam dapat disebabkan masalah produk, masalah penjualan, masalah hutang, masalah pajak, masalah pekerja, yang berujung pada kebangkrutan dan atau tuntutan hukum baik perdata maupun pidana.

Mengingat membangun aset merupakan usaha jangka panjang, dan harus di bangun tahap demi tahap maka sebaiknya para pegawai mulai merencanakan untuk memulainya sedini mungkin. Semakin lama waktu yang tersedia sebelum pensiun, maka semakin bagus hasil yang akan didapat.Setelah aset anda tumbung dan berkembang maka biarkanlan aset yang anda miliki bekerja untuk anda.

Tidak menutup kemungkinan bagi yang memang memiliki bakat dan minat dalam bidang usaha tertentu untuk menekuni bisnis tersebut sebagai usaha sampingan namun sebagai pegawai tentu harus memilih jenis-jenis usaha yang dapat dikerjakan secara sambilan seperti berjualan online, dan sebagainya.

Demikian tulisan ini, mohon diberi komentar agar saya tahu bahwa tulisan ini bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar